Wednesday, March 26, 2008

SEDATIF-HIPNOTIK (Benzodiazepin/BDZ)

Sedatif (obat penenang) dan hipnotikum (obat tidur). Nama jalanan BDZ antara lain BK, Lexo, MG, Rohip, Dum. Cara pemakaian BDZ dapat diminum, disuntik intravena, dan melalui dubur. Ada yang minum BDZ mencapai lebih dari 30 tablet sekaligus. Dosis mematikan/letal tidak diketahui dengan pasti. Bila BDZ dicampur dengan zat lain seperti alkohol, putauw bisa berakibat fatal karena menekan sistem pusat pernafasan. Umumnya dokter memberi obat ini untuk mengatasi kecemasan atau panik serta pengaruh tidur sebagai efek utamanya, misalnya aprazolam/Xanax/Alviz.Efek sampingnya adalah :
Akan mengurangi pengendalian diri dan pengambilan keputusan.
Menjadi sangat acuh atau tidak peduli dan bila disuntik akan menambah risiko terinfeksi HIV/AIDS dan hepatitis B & C akibat pemakaian jarum bersama.
Sedangkan Obat tidur/hipnotikum terutama golongan barbiturat dapat disalahgunakan misalnya seconal.Efek sampingnya:
Terjadi gangguan konsentrasi dan keterampilan yang berkepanjangan.
Menghilangkan kekhawatiran dan ketegangan (tension).
Perilaku aneh atau menunjukkan tanda kebingungan proses berpikir.
Nampak bahagia dan santai.
Bicara seperti sambil menelan (slurred speech).
Jalan sempoyongan.
Tidak bisa memberi pendapat dengan baik.

ALKOHOL

Merupakan suatu zat yang paling sering disalahgunakan manusia. Alkohol diperoleh atas peragian/fermentasi madu, gula, sari buah atau umbi-umbian. Dari peragian tersebut dapat diperoleh alkohol sampai 15% tetapi dengan proses penyulingan (destilasi) dapat dihasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi bahkan mencapai 100%. Kadar alkohol dalam darah maksimum dicapai 30-90 menit. Setelah diserap, alkohol/etanol disebarluaskan ke suluruh jaringan dan cairan tubuh. Dengan peningkatan kadar alkohol dalam darah orang akan menjadi euforia, namun dengan penurunannya orang tersebut menjadi depresi.Dikenal 3 golongan minuman berakohol yaitu golongan A; kadar etanol 1%-5% (bir), golongan B; kadar etanol 5%-20% (minuman anggur/wine) dan golongan C; kadar etanol 20%-45% (Whiskey, Vodca, TKW, Manson House, Johny Walker, Kamput).Pada umumnya alkohol :
Akan menghilangkan perasaan yang menghambat atau merintangi.
Merasa lebih tegar berhubungan secara sosial (tidak menemui masalah).
Merasa senang dan banyak tertawa.
Menimbulkan kebingungan.
Tidak mampu berjalan.

About Team Handball

What Is Team Handball? The sport has been compared to basketball, hockey, soccer, water polo and rugby and sometimes confused with the game of handball that features two players, four walls and one rubber ball. There are no walls in team handball; the object is to throw a ball past a goalkeeper into a net for a goal -- worth one point -- using good teamwork and passing. Team handball is fast-paced and high-scoring with lots of contact.
"It's exactly like water polo, except we are on a court and not in the water," says Derek Brown, a Washington native and member of the U.S. men's team. "You have your basketball capabilities as well as some hockey, some rugby, some soccer. Mix that all together and you have team handball."

About Team Handball

What Is Team Handball? The sport has been compared to basketball, hockey, soccer, water polo and rugby and sometimes confused with the game of handball that features two players, four walls and one rubber ball. There are no walls in team handball; the object is to throw a ball past a goalkeeper into a net for a goal -- worth one point -- using good teamwork and passing. Team handball is fast-paced and high-scoring with lots of contact.
"It's exactly like water polo, except we are on a court and not in the water," says Derek Brown, a Washington native and member of the U.S. men's team. "You have your basketball capabilities as well as some hockey, some rugby, some soccer. Mix that all together and you have team handball."

Positions Of HandBall

Big shooters: Usually tall, they are good leapers who shoot from the backcourt.
Middle backcourt players: Direct offense and shoot or try to penetrate the defense.
Circle runners: Screen and pick and shoot hard and fast from the six-meter line.

Kelebihan Solat Tahajud

Orang yang rajin melakukan solat sunat tahajud mendapat 9 kelebihan. 5 daripadanya diperoleh di dunia, manakala selebihnya akan diperoleh di akhirat.

5 kelebihan yang diperoleh di dunia:

1. Allah akan menyelamatkannya daripada bencana
2. Tanda berkat pada wajahnya
3. Disukai oleh ramai manusia
4. Allah jadikannya seorang yang bijaksana
5. Bila bercakap penuh hikmah
4 kelebihan yang akan diperoleh di akhirat:

1. Wajahnya bercahaya
2. Diringankan hisab
3. Menyeberangi titian sirat seperti kilat yang menyambar
4. Dapat buku amalan dengan tangan kanan

"Ya Allah...ringankan tubuh badan kami untuk bangun mengadap dan bermunajat padaMu di sepertiga malamMu..."

team handball

What is this all about, you may ask. Perhaps you don't even know what handball is, or confuse the terms handball and team handball. It's quite all-right - as long as you do not stay ignorant of this wonderful sport and of our women's team in particular. Each time I talk to my foreign friends and enthusiastically rave on about the team's latest achievements in the Olympics or World Championship, I always get the response: "What is handball? Isn't it something about hitting a ball with your hand like in squash? Or Raquett ball? And who cares after all?"
Well, more people ought to care about this exciting and entertaining sport. The women are even much more popular than our - formerly so great - male national team in football! What do you say to that fact, male hooligans and beer-bellied couch potatoes?! ;-) Thus the women's team is a fine example of female role models and innovators within sports, who can do much more than just looking pretty and obeying rules made by others. O.K, the popularity also derives from the fact that here we finally have a sport where Denmark is winning (nearly) all the time. That has a lot to do with it also.

Friday, March 14, 2008

KLIEN DALAM KONSELING

1. Konsop “Psychological Strength” atau “Daya Psikologis”.

Konsep daya psikologis mempunyai tiga dimensi yaitu :

· need fulfillment merujuk pada kekuatan psikis yang diperlukan untuk memenuhi seluruh kebutuhan hidup agar dapat mencapai kualitas kehidupan secara bermakna dan bahagia.

· Interpersonal competencien (kompetensi intrapribadi) yaitu kekuatan dalam dirinya sendiri.

· Interpersonal competencien (kompetensi antar pribadi), yaitu kekuatan sikis yang berkenaan dengan hubungan bersama orang lain dalam keseluruhan kehidupan dan interaksi dengan lingkungannya.

2. Pemenuhan Kebutuhan

Ada beberapa macam kebutuhan yang terkait dengan konseling yaitu :

1) Memberi dan menerima kasih sayang

Untuk menacapai kelangsungan hidup yang memeuaskan, manusia memiliki kebutuhan untuk memberi dan menerima kasih sayang dari pihak lain meskipun dalam kenyataanya orang lebih merasakan kebutuhan untuk menrima kasih sayang.

2) Kebebasan

Pada dasarnay manusia mempunyai kebutuhan (keinginan) untuk melakukan pemilihan secara bebas berdasarkan timbangan diri dan bukan atas pertimbangan atau keinginan orang lain. Kosnelor dapat membantu mereka mengenal penyebab kekurangan bebasan dan memahami bagaimana melindungi mereka dari kecemasan.

3) Memiliki kesenangan

Kesenangan merupakan kebuthan yagn paling mendasar dan mempunyai peranan erat terhadap kesehatan psikologis. Kesenangan dan santai merupakan pelumas berbagai hambatan yang ditimbulkan stress.

4) Menerima stimulasi (rangsangan

Pada dasarnya orang membtuhkan sejumlah variasi dan perubahan yang sehat dalam hidupnya. Mereka membutuhkan pengalaman yang merangsang hubungan dan tantangan baru untuk menjaga kehidupan yang baik.

5) Perasaan mencapai prestsasi

Orang membutuhkan untuk melihat hasil positif dari usaha yang telah dilakukan. Bila orang melihat dampak postif dari apa yagn dilakukannya, maka ia akan merasakan kepuasan, dan sebaliknya apabila rasa tidak berhasil dari usahanya dapat menimbulkan kekecewaan, yang pada gilirannya dapat mengganggu kesehatan psikologisnya.


6) Memilki harapan

Orang membutuhkan harapan akan kemungkinan yang dapat dicapai di kemudian hari. Bila orang merasakan harapan dalam tugas-tugas hisupnya, ia akan termotivasi untuk melanjutkan upayanya dal;am mendapatkan sesuatu yang lebih baik.

7) Memiliki ketenangan

Pada dasarnya berada dalam ketenagnan merupakan suatu kebutuhan dasar untuk memperoleh kesehatan psikologis. Orang yang tidak mengenal dan tidak dapat memenuhi kebutuhan ini, cenderung akan sibuk dalam menghadapi berbagai tantangan terhadap dirinya.

8) Meiliki tujuan hidup yang nyata

Banyak orang yang tidak menyadari akan kebutuhan mereka tentang tujuan hidup secara nyata. Orang yang menyadari kebutuhan ini akan mendapatkan makna hidup secara mendalam.

3. Kompetensi Intra-Pribadi

Kompetensi intra pribadi adalah kecakapan yang dipelajari yagn dapat membantu orang berhubungan secara baik dengan dirinya. Tujuan kopetensi intra pribadi ini adlaah untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas pemenuhan kebutuhan pribadi.

Hubungan intrapribad berkenaan dengan tiga komponen yang saling berkaitan, yaitu :

1) Pengetahuan diri

Ketidak tahuan tentang diri sendiri, dapat menimbulkan berbagai bentuk yang kurang effektif dan dapat berpengaruh pada kondisi kesehatan psikologisnya. Orang yang kurang memahami dirinya, disebabkan oleh proses pembelajaran dari pengalaman menyembunyikan bagian dari dirinya untuk mencegah dan mengurangi kecemasan.

2) Pengarahan diri

Orang Kurang memiliki rasa percaya diri, tidak mempercayai kecakapan, persefsi, motif dan timbangan dirinya. Hal itu disebabkan oleh proses pembelajaran dan perlindungan yagn berlebiah.

3) Harga diri

Harga diri bermakna sebagai satu pandangan orang umum bahwa dirinya bermanfaat, berkemampuan, dan berkebijakan. Orang yang mengalami kurang harga diri disebabkan oleh pengalaman di masa lalu yagn mengajarkan bahwa dia dia tidak kompeten sehinggga membuat dia merasa diabaikan, tidak penting dll.

4. Kompetensi Antar Pribadi

Kecakapan antar pribadi merupakan keacakapan yang dipelajari, yang memungkinkan orang berhubungan dengan orang lain dalam cara-cara saling memenuhi. Tujuannya membantu klien dala mengenal permasalahan yang berkaitan dengan cara-cara berhubungan dengan orang lain.

Berikut beberapa kompetensi yang berhubungan dengan kurangnya kompetensi antar pribadi:

1) Kepekaan terhadap diri sendiri dan orang lain

Menjadi peka terhadap orang lain mempunyai makna bahwa orang memandang lebih dlaam pikiran dan perasaan terhadap sesuatu di balik kata-kata dan tindakan orang lain.

2) Ketegasan diri

Orang yang asertif tidak akan membiarkan orang lain menghalangi jalur pemenuhan kebutuhannya, dan beromunikasi dengan cara-cara yagn sopan dan baik sehingga orang lain mengerti.

3) Menjadi nyaman dengan diri sendiri dan orang lain

Nyaman dengan diri sendiri dan orang lain mempunyai makna sebagai suatu kondisi psikologis yagn bersifat transparan, yaitu membiarkan diri sendiri dilihat oleh orang lain dalam keadaan tertentu.

4) Menjadi diri yang bebas

Orang yang bebas membiarkan orang lain menemukna kebutuhannya dalam cara dan tempat yang mereka pilih.

5) Harapan yang realistik terhadap diri sendiri dan orang lain

Dalam konseling, konselor dapat membantu klien untuk lebih mengenal diri sendiri, dan orang lain secara tepat sesuai dengan kenyataannya.

6) Perlindungan diri dakam situasi anatar pribadi

Orang yagn memiliki kompetensi ini akan mampu mengahadapi kejadianm apapun dalam hubungan dengan orang lain. Mereka akan mampu bertindak secara tepat, sehingga mereka dalam berhubungan dengan orang lain tdak merasa dirinya terancam dalam berhubungan dengan orang lain.

KONSELING SEBAGAI SATU PENGALAMAN BARU

Interaksi antar konselor dan konseli merupakan suatu kondisi yang membuat konseli (klien) erbantu dalam mencapai perubahan yang baik. Nelson, mengemukakan ada empat alasan bahwa konseling merupakan proses psikologi, yaitu :

1. Dilihat dari tujuannya, tujuan konseling itu adalah berupa pertanyaan yang menggambarkan segi-segi psikologis (perilaku) dalam diri klien.

2. Dilihat dari prosesnya, seluruh konseling merupakan proses kegiatan yang bersifat psikologis.

3. Dilihat dari teori atau konsep, konseling bertolak dari teori-teori atau konsep-konsep psikologi.

4. Dilihat dari riset, hampir seluruh penelitian dalam bidang konseling mempunyai singgungan dengan penelitian dalam bidang psikologi.

Ada enam macam pengalaman baru yang dapat diperoleh klien dalam proses konseling, yaitu :

1) MENGENAL KONFLIK-KONFLIK INTERNAL

Konseling membantu orang untuk mengenal bahwa masalah-masalah yang dialaminya sesungguhnya bersumber dari konflik-konflik yang ada dalam dirinya dan bukan karena situasi di luar dirinya.

Ada tiga macam faktor-faktor internal yang menyebabkan konflik diri individu, yaitu :

a) Penilaian negatiterhadap dirinya

Bila seseorang dihinggapi perasaan negatif terhadap dirinya, baik secara sadar maupun tidak, maka mereka lebih mudah terkena ancama atau gangguan dalam interaksi dengan lingkungannya.

b) Keharusan psikologis

Adalah pikiran dan perasaan yang secara mutlak “mengharuskan” seseorang berbuat utnuk menunjang perjalanan hidupnya. Keharusannya itu sering kali menekan dirinya, yang kemudian dapat menimbulkan berbagai masalah.

c) Konflik kebutuhan-kebutuhan

Manusia tidak memiliki satu kebutuhan tunggal dalam kehidupannya, melainkan mengahadapi sejumlah kepuasan yang harus dipenuhi. Kebutuhan inilah yang membuat pertentangan-pertentangan dalam diri seseorang.


2) MENGHADAPI REALITAS

Banyak orang menghadapi berbagai masalah dalam dirinya karena kurang mampunya menghadapi realitas. Proses konseling dapat emmbantu seseorang untuk memperoleh suatu pengalam yang sedemikian rupa sehingga mereka memiliki suatu pemahaman yang lebih baik tentang realitas dan mampu menghadapinya secara efektif. Ada tiga hal yang membuat orang kurang mampu menghadapi realitas :

a) Menghindar

Banyak orang tidak mampu menghadapi realitas yang ada, karena mereka menghindar dari realitas yang ada.

b) Generalisasi berlebihan

Jadi kondisi ini meyakinkan seseorang jika memiliki kemampuan di segala bidang, padahal dalam dia menonjol dlalam satu bidang saja. Ketidak mampuan menghadapi generalisasi yang inilha membuat sesorang tidak bisa menerima realitas yang ada.

c) Menyalahkan

sikap menyalahkan merupakan salah satu bentuk bahwa seseorang tidak mampu menghadapi realitas yang ada.

3) MENGEMBANGKAN TILIKAN

Konseling merupakan pengalaman yang dapat membawa orang untuk menemukan siapa dia seseungguhny dan hidup sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Dalam kaitan dengan konseling, ada tiga hal yang berkenaan dengan masalah kurangnnya tilikan.

a) Kesan Palsu

Banyak orang memahami realitas dirinya, tetapi kurang keberanian untuk menyatakan diri yang sebenarnya. Dia selalu menampilkan gambaran atau kesan yang berbeda dengan keadaan dirinya yang sebenarnya.

b) Saringan (Filter) Psikologi

Saringan psikologi adalah suatu kessan yang telah lama melekat dalam diri sesorang sehingga menghalangi penampilan keadaan diri yang sebenarnya.

c) Kebingungan

Banyak orang yang bingung terhadap dirinya sendiri disebabkan oleh berbagai hal. Prosese konseling akan sangat membantu menemukan jati diri orang tersebut.

4) MEMULAI HUBUNGAN YANG BARU

Konseling memberikan peluang kepada orang untuk memperoleh suatu jenis hubungan yang baru yang mungkin belum pernah diperoleh sebelumnya. Ada beberapa kualitas hubungankonseling yang tidak dapat dijumpai dalam hubungan lain, seperti :

Ø Ketulusan konselor dalam melakukan hubungan yang bersifat membantu.

Ø Pemahaman yang diberikan konselor kepada klien, membuat klien merasa diterima.

Ø Ketulusan orang, akan diperoleh melalui interaksi dengan konselor yang tulus.

Ø Resiko yangtimbul dari hubungan dengan konselor, tidak bersifat merusak.

Ø Respon-respon baru, akan diperoleh melalui serangkaian interaksi dalam hubungan yang bersifat membantu.

5) MENINGKATNYA KEBEBASAN PSIKOLOGI

Banyak orang mengalami kesulitan dan masalah karena dalam dirinya terdapat kekurangan-bebasan dalam menyatakan hal-hal yang bersifat psikologis. Beberapa kebeasan psikologis yang dapat dikembangkan melalui konseling, antara lain :

· Kebebasan untuk mengakui ketidaksempurnaan diri sendiri.

· Kebebasan untuk mempertanggungjawabkan prilaku sendiri.

· Kebebasan untuk mengecewakan orang lain

· Kebebasan untuk menyatakan perasaan.

6) MEMPERBAIKI KONSEPSI-KONSEPSI YANG KELIRU

Ada beberapa konsepsi-konsepsi keliru yang banyak dibawa orang kedalam konseling, yaitu :

· Konsepsi bahwa adanya masalah-masalah yang tidak dapat dipecahkan.

· Kosnepsi bahwa janji-janji tidak dapat dibatalkan, dan harus ditepati secara pasti.

· Konsepsi bahwa apa masalah yang dihadapi adalah korban dari situasi atau orang yang bersifat merusak

· Konsepsi bahwa apa persepsi dan intersepsi selamanya sesuai.

· Konsepsi bahwa orang tahu persis apa yang dilakukannya.

KREATIVIAS

A.

Kreativitas diartikan sebagai kemampuan menciptakan suatu produk baru, atau kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru dan menerapkannya dalam pemecahan masalah. Ciri-ciri orang kreativ memiliki:

1) Kelancara yaitu kemampuan menghasilkan banyak gagasan.

2) Keluwesan adalah kemampuan untuk mengemukakan bermacam-macam pemecahan atau pendekaan terhadap masalah.

3) Keaslian adalah keampuan untuk mencetuskan gagasan dengan cara-cara yang asli.

4) Elaborasi adalah kemampuan untuk menguraikan sesuatu secara terinci.

5) Redefinisi adalah kemampuan untuk meninjau suatu persoalan berdasarkan perspekif yang berbeda dengan apa yang sudah diketahui banyak orang.

Orang yang yang berkepribadian kreatif adalah :

a) Mempunyai daya imajinasi yang kuat.

b) Mempunyai inisiatif

c) Mempunyai minat yang luas

d) Bebas dalam berfikir

e) Bersifat ingi tahu.

f) Selalu ingin mendapat pengalaman-pengalaman yang baru.

g) Percaya pada diri sendiri

h) Penuh semangat

i) Berani mengambil resiko

j) Berani menyatakan pendapat dan keyakinan

Kreatifitas seseorang berkembang dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor-faktor internal itu terdiri :

a) Kondisi ketahanan fisik.

b) Tingakt kecerdasan

c) Kondisi kesehatan mental

Faktor internalnya terdiri :

a) Orang tua atau guru menerima anak apa adanya

b) Orang tua atau guru memberi empati kepada anak

c) Orang tua atau guru memberikan kesempatan untuk mengungkapkan ekspresinya.

d) Orang tua atau guru memupuk minat dan bakat anak.

e) Orang tua atau guru menyediakan saran dan prasarana yang akan memungkinkan anak berkembang.

B. STRES DAN PENGELOLANYA

Stres merupakan fenomena psikofisik. Teori dasar stres dapat disimpulkan ke dalam tiga variabel, yaitu :

a) Variabel stimulus, yaitu mengkonsepkan stres sebagai suatu stimulus atau tuntutan yang mengancam bahaya.

b) Variabel Respon, yaitu mekanisme respon tipikal tubuh dalam merespon rasa sakit, atau ancaman atau stressor lainnya.

c) Variable Interaktif.

1) Gejala Stress

Untuk mengetahui apakah diri kita atau orang lain mengalami stress dapat dilihat dari gejala-gejalanya, baik fisik maupun psikis

· Gejala Fisik, diantaranya : sakit kepala, sakit lambung, hypertensi, sakit jantung, insomnia, mudah lelah, keluar keringat dingin dll.

· Gejala psikis, diantaranya : gelisah atau cemas, kurang dapat berkonsentrasi, sikap apatis dll.

2) Faktor-Faktor Pemicu Stress

Faktor pemicu stress dapat diklasifikasikan ke dlam beberapa kelompok, yaitu:

· Stressor fisik-biologik, seperti : penyakit yang sulit disembuhkan, cacat fisik, dll.

· Stressor psikologik, seperti : berburuk sangka, frustasi, sikap permusuhan, perasaan cemburu, dll.

· Stressor sosial, seperti hubungan keluarga yang tidak harmonis, kesulitan mencari kerja, maraknya krimnalitas, dll.

Faktor-faktor yang menggangu kestabilan berasal dari dalam dan luar. Faktor yang berasal dari dala adalah :

a) Faktor biologis

Stressor biologis meliputifaktor-faktor :

· Faktor genetika

· Pengalaman hidup

· Tidur

· Diet

· Postur tubuh

· Kelelahan

· Penyakit

· Adaptasi yang abnormal.

b) Faktor Psikologis

· Persepsi

· Perasaan dan emosi (kecemasan, rasa bersalah dan khawatir, rasa takut, marah, cemburu, kesedihan dan kedukaan)

· Situasi (ancaman, frustasu, konflik)

· Pengalaman hidup(perubahan hidup, masa transisi, krisis kehidupan)

· Keputusan hidup

· Perilaku

c) Faktor Lingkungan

· Lingkungan fisik, seperti : cuaca, peristiwa alam, susana lingkungan.

· Lingkungan biotik, seperti : manusia modern cenderung menjadi predator, bakteri-bakeri dan virus-virus.

3) Pengelolaan (manajemen) Stress

Pengelolaan stress disebut juga coping. Coping adalah proses mengelola tuntutan yang ditaksir sebagai beban karena di luar kemampuan diri individu. Faktor-faktor yang mempengaruhi “coping” sebagai upaya untuk mereduksi atau mengaasi stress adalah dukugnan sosial dan kepribadian.

a) Dukungan soial

Dekungan soial memiliki emapt fungsi, yaitu :

1. Emosional support

2. Appraisal support

3. Informational support

4. Instrumental support

b) Kepribadian

Hardinest dapat diartikan sebgai “tipe kepribadian yang ditandai dengan komitmen, enternal locus control, dan kesadaran akan tantangan (challenge). Beberapa hasil penelitian menunjukan bahwa “hardiness” berkorelasi positif dengan kesehatan dan mental yang baik .

KECERDASAN SPIRITUAL

A.

Baru-baru ini, yaitu akhir abad ke-20 ditemukan “Q” yang ketiga yaitu, SQ, meskipun data ilmiahnya belum begitu mantap. Dengan ditemukannya SQ (kecerdasan spiritual) semakin lengkap gambaran kecerdasan manusia secara penuh.

SQ ini dapat diartikan :

1. Mengenal dan ememcahkan masalah-masalah yang terkait dengan makan dan nilai.

2. Menempatkan berbagai kegiatan dan kehidupan dalam konteks yang lebih luas, kaya, dan memberikan makna

3. Mengukur atau menilai bahwa salah satu kegiatan atau langkah kehidupan tertentu leih bermakna dari yang lainnya.

SQ brfungsi sebagai :

1. Mengintegrasikan dan mentransformasikan bahan-bahan yang berasal dari proses primer (EQ) dan proses sekunder (IQ).

2. Memfasilitasi suatu dialog antara pikiran dengan perasaan, atau antara jiwa dengan raga

3. Menempatkan self sebgai pusat keaktifan (kegiatan), penyatuan dan pemberian makna

Orang yang memiliki SQ tinggi ditandai dengan :

1) Bersifat fleksibel

2) Memiliki kesadaran (self awareness) yang tinggi

3) Memiliki kemampuan untuk menghadapi penderitaan dan mengambil hikamhnya.

4) Memiliki kemampuan untk menghadapi dan mengatasi rasa sakit

5) Memiliki kualitas hidup yang diilhami oleh visi dan nilai-nilai

6) Enggan malakukan sesuatu yang menyebabkan kerugian atau kerusakan

7) Canderung melihat hubungan antar berbagai hal yang berbeda menajdi suatu holistik

8) Cenderung untuk bertanya “mengapa” atau “apa” dan mencari jawaban-jawaban yang fundamental.

9) Bertanggung jawab untuk memberikan visi dan nilai-nilai kepada orang lain dan menunjukan cara menggunakannya.

KECERDASAN EMOSIONAL

A.

Kecerdasan emosional merupakan kesadaran terhadap perasaan diri dan orang lain, bersikap empati, kasihsayang, motivasi dan kemampuan untuk merespon suasana secara tepat. Faktor yang paling dominan mempengaruhi keberhasilan (kesuksesan) hidup seseorang, bukan semata-mata ditentukan oleh tingginya kecerdasan intelektual, tetapi oleh faktor kemantapan emosional, yang disebut Emotional Intelligence (kecerdasan emosional)

Unsur-unsur kecerdasan emosional :

1. Kesadaran Diri,

2. Mengelola emosi

3. Memanfaatkan emosi secara produktif

4. Empati

5. Membina hubungan

Orang yang memiliki kecerdasan emosi tidak akan menampilkan sifat-sifat sebagai berikut :

· Kesepian dan pemurung

· Lebih beringas dan kurang menghargai sopan santun

· Lebih gugup dan mudah cemas

· Lebih impulsif (mengikuti kemauan ilmiah/instinktif) tanpa petimbangan akal sehat dan agresif.

KOGNISI DALAM KONSELING

Kognisi merupakan bagian intelek yang merujuk pada penerimaan, penafsiran, pemikiran, pengingatan, penghayalan atau penciptaan, pengambilan keputusan, dan penalaran.

1. ASUMSI-ASUMSI YANG SALAH

a) Perkembangan

Proses pembelajran yang menyebabkan asumsi yang salah diperoleh melalui lima cara, yaitu :

1) Melalui masalah langsung

2) Terjadi dengan kejadian seolah-olah menglami sendiri

3) Pengajaran langsung

4) Logika simbolik

5) Miskonstruksi hubungan sebab akibat

Disamping itu asunsi salah dapat ditimbulkan oleh kesalahan dalam berfikir. Hal-hal berikut ini merupakan kesalahan dalam berfikir yang menyebabkan asumsi salah :

1) Generalisasi berlebiha

2) Konsep semua atau tidak sama sekali

3) Pernyataan mutlak

4) Ketidak akuratan semantik

5) Akurasi waktu.

b) Karakeristik

Karakteristik asumsi yang salah mempunyai beberapa karakteristik dalam hal :

a. Dimensi waktu

Asumsi yang salah berkenaan dengan masa lalu, sekarang, dan yang akan datang.

b. Pola-pola asumsi yang salah

Orang mengikuti konseling dipengaruhi oleh asumsi yang salah yang secara signifikan akan menghambat hidupnya sendiri sehingga membatasi hidupnya.

c. Hal yang mendasari kekurangan

Asumsi yang salah selalu ditelusuri ke belakang berkenaan dengan kekurangan yang ada pada dirinya.

d. Asumsi yang berbahaya dan tidak berbahaya

Semua asumsi yang negatif tidak selalu menimbulkan ganguan psikologis. Asumsi yang salah dapat berupa ucapan.

c) Penolakan terhadap perubahan

Asumsi yang salah selit sekali diubah karena beberapa alasan, yaitu :

· Dianggap sebagai hal yang bersifat pribadi.

· Telah ada semenjak kanak-kanak

· Sudah merupakan bagian integral dengan kepribadian seseorang.

· Orang yang sudah menghabiskan seperempat abad atau lebih karena harus mengubah pemahan selama itu.

d) Pemeliharaan

Asumsi yang salah cenderung akan selalu dipelahara dan menolak perubahan karena karena mereka beranggapan telah terbukti “benar” dalam hidupnya.

2. BEBERAPA PERTIMBANGAN BAGI KONSELOR

Dalam menghadapi klien dengan kasus asumsi salah, ada beberpa hal yang harus dijadikan pertimabangan oleh konselor, antara lain :

a) Kesabaran

Konselor harus memiliki kesabaran yang baik dalam menangani klien dengan kasus asumsi yang salah.

b) Reaksi yang tidak membantu

Konselor hendaknya menujukan reaksi yang sedemikian rupa agar dapat membantu klien.

c) Emosi

Konselor harus memahami bahwa walaupun masalahnya adalah dalam kaitan dengan kognisi, akan tetapi tidak boleh mengabaikan keterkaitan dengan faktor emosional.

d) Asumsi yang tidak disadari

Asumsi yang paling merusak adalah asumsi yang sering kali tidak disadari oleh klien dan sangat dipercaya bahwa asumsi itu benar.

e) Validitas

Konselor harus menyadari bahwa tidak semua asumsi itu salah.

f) Barbagi asumsi

Dlam konseling, konselor dapat berbagi pengalaman bersama klien dalam hal kesamaan asumsi.

g) Menyembunyikan asumsi

Dalam konseling, konselor akan mendapatkan klien yang berusaha menyembunyikan asumsinya yang salah dan berusaha untuk menghindar adanya upaya untuk mengungkapkannya.

h) Menghilangkan asumsi

Kosnelor tidak dapat membuat alasan, bukti, atau bicara dengan klien di luar asumsi yang salah.

i) Melibatkan kosnelor dalam masalah

Konselor dapat berperan sebagai bagian integral dari klien dlaam dua cara, yaitu: sebagai sasaran asumsi yang salah dari klien dan klien dapat memproyeksikan salahnya kepada konselor.

j) Membuktikan asumsi yang salah

Klien dalam konseling dapat memanipulasi dengan membuktikan bahwa asumsinya benar. Dalam hal ini konselor harus berhati-hati dan mampu mengajak klien agar tidak terpengaruh oleh keinginan klien.


k) Kenyataan yang baru

Perubahan dari asumsi salah menjadi asumsi benar tidak selalu perlu dan secara otomatis membawa kompetensi psikologis untuk menemukan kenyataan baru.