Friday, March 14, 2008

KONSELOR DALAM KONSELING

Kepribadian konselor merupakan titik tumpu yang berfungsi sebagai penyeimbang antara pengetahuan mengenai dinamika perilaku dan keterampilan terapeutik. Ketika titik tumpu ini kuat, pengetahuan dan keterampilan bekerja secara seimbagn dengan kepribadian yang berpengaruh pada perubahan perilaku positif dalam konseling.

1. KUALITAS KONSELOR

Karakteristik kualitas seorang kosnelor yang terkait dengan keefektifan konseling, memiliki :

a) Pengetahuan Mengenai Diri Sendiri (self knowladge)

Pengetahuan diri sendiri mempunyai makna bahwa konselor mengetahui secara baik tentang dirinya. Self knowladge penting karena :

1) Mengetahui persepsi dirinya dengan baik cenderung untuk mengetahui persepsi diri klien yang sedang dibantu.

2) Keterampilan konselor untuk memahami dirinya adalah keterampilan yang sama untuk memahami diri klien.

3) Konselor yagn telah memiliki keterampilan yang digunakan untuk memahami dirinya memungkinkan kosnelor dapat mengaarkannya kepada klien.

4) Pengetahuan diri sendiri memungkinkan konselor merasakan dan berkomunikasi secara baik dengan klien dalam konseling.

Kualitas konselor yang tinggi tingkat engetahuannya terhadap diri sendiri, menunjukan karakteristik sebagai berikut :

Ø Menyadari kebutuhannya

Ø Menyadari perasaannya

Ø Menyadari apa yang membuat cemas selama konseling, dan cara yagn harus dilakukan untuk mengurangi kecemasan itu.

Ø Menyadari kelebihan dan kekurangan

b) Kompetensi (competence)

Kompetensi mempunyai makna sebagai kualitas fisik, intelektual, emosional dan moral yang harus dimiliki konselor untuk membantu klien. Peranan seorang konselor adalah untuk mengajarkan semua kompetensi ini kepada klien. Oleh karena itu makin banyak kompetensi yang dimiliki, maka makin besar kemungkinan konselor dapat membantu klien baik secara langsung dan tidak langsung dalam memperoleh kopetensi hidup. Seorang konselor senantiasa berusaha menjadi lebih kompeten memiliki ciri-ciri :

Ø Secara berkelanjutan senantiasa berusaha meningkatkan pengetahuan tentang perilaku dan konseling.

Ø Senantiasa mencari pengalaman-pengalaman hidup yang baru yang dapat membantunya meningkatkan kompetensi dan mempertajam keterampilannya.

Ø Senantiasa mencoba berbagai gagasan dan pendekatan dalam konseling.

Ø Senantiasa melakukan penilaian dalam setiap langkah konseling untuk mencapai keefektifan konseling.

c) Kesehatan psikologis yang baik

Kesehatan psikologis yang baik seorang konselor akan mendasari pemahaman perilaku dan keterampilan dan pada gilirannya akan mengambangkan satu daya positif dalam konseling. Karakteristik konselor yang memiliki kesehatan psikologi yang baik antara lain :

Ø Mencapai pemuasan kebutuhannya

Ø Tidak membawa pengalaman masa lalu dan masalah pribaddi di luar konseling ke dalam koneseling.

Ø Menyadari titik penyimpangan dan kelemahan yang dapat membantu mengenal situasi yang terkait dengan masalah.

Ø Tidak hanya mencapai kelestarian hidup, tetapi mencapai kehidupan dalam kondisi yang baik.

d) Dapat dipercaya (trustworthness)

Dapat dipercaya mempunyai makna bahwa konselor buka nsebagai satu ancaman bagi klien akan tetapi sebagai pihak yang emmberikan rasa aman. Alasan pentingnya konselor dapat dipercaya :

1) Kepercayaan terhadap konelor dieprlukan dalam mencapai tujuan essensial konseling.

2) Untuk memberikan jaminan kerahasiaan klien dalam konseling.

3) Klien membutuhkan keyaknan untuk motivasi dan watak konselor.

4) Pengalaman klien terhadap konsistensi, penerimaan, dan kerahasiaan konselor, akan membantu klien dalam mengembangkan rasa percaya yang lebih mendalam

Konselor yang dapat dipercaya memiliki kualitas sebagai berikut :

Ø Dapat dipercaya dan konsisten seperti menempati janji.

Ø Baik secara verbal maupun non-verbal menyatakan kerahasiaan kepada klien.

Ø Membuat klien tidak menyesal membuka rahasia dirinya.

Ø Bertanggungjawawab terhadap semua yang diucapkannya.

e) Kejujuran (Honest)

Kejujuran mutlak mempunyai makna bahwa seorang konselor harus terbuka, otentik, dan sejati dalam penampilannya. Kejujuran sangat penting karena :

1) Transparasi atau keterbukaan memudahkan konselor dan kliennya berinteraksi dalam suasana keakraban psikologis.

2) Kejujuran memungkinkan konselor untuk memberikan umpan balik yang belum diperhalus.

3) Kejujuran konselor merupakan ajakan sejati kepada klien untuk menjadi jujur.

4) Konselor dapat menjadi model bagaimana menjadi manusia jujur dengan cara-cara konstruktif.

Konselor yang benar-benar jujur memiliki kualitas :

Ø Memiliki kongruesi (kesesuaian) antara kualitas diri dengan penilaian pihak lain terhadap dirinya.

Ø Menyatakan bahwa kejujuran dapat menimbulkan kecemasan klien dan mempersiapkan untuk menghadapinya.

Ø Memiliki pemahaman yang jelas dan beralasan terhadap makna kejujuran.

Ø Mengenal pentingnya menghubungkan kejujuran positif dan kejujuran negatif.

f) Kekuatan atau Daya (Stregth)

Kekutan konselor mempunyai peranan yang oenting dalam konseling karena memungkinkan klien merasa aman dalam konseling. Konselor dengan kekuatan yang baik memiliki kualitas sebagai berikut :

Ø Mampu mentapkan batasan yang beralasan dan mematuhinya untuk menetapkan hubungan yang baik dan menggunakan waktu dan tenaga secara efisien.

Ø Dapat mengatakan sesuatu yang sulit dan membuat keputusan yang tidak populer.

Ø Fleksibel dalam melakukan pendekatan dalam konseling.

Ø Dapat tetap menjaga jarak dengan klien, untuk tidak terbawa emosi yang timbul dalam waktu konseling.

g) Kehangatan (Warmth)

Kehangatan mempunyai makna sebagai satu kondisi yang mampu menjadi pihak yang ramah, peduli, dan dapat menghibur orang lain. Kehangatan diperlukan dalam konseling karena :

1) Dapat mencairkan kebekuan suasana.

2) Mengundang untuk berbagi pengalaman emosional.

3) Memungkinkan klien menjadi hangat dengan dirinya sendiri.

Konseor yang memiliki kehangatan, menunjukan kualitas sebgai berikut :

Ø Mendapat kehangatan yang cukup dalam kehidupan pribadinya.

Ø Dapat membedakan kehangatan dan kelembaban.

Ø Tidak menakutkan dan membiarkan orang merasa nyaman dengan kehadirannya.

Ø Memiliki sentuhan manusiawi yang mendalam terhadap kemanusiaannya.

h) Pendengar yang aktif

Menjadi pendengar yang aktif bagi konselor sangat penting karena :

1) Menunjukan dengan penuh kepedulian.

2) Merangsang dan memberanikan klien untuk beraksi secara spontan terhadap konselor.

3) Menimbulkan situasi yang mengajarkan.

4) Klien membutuhkan gagasan-gagasan baru.

konselor sebagai pendengar yang baik memiliki kualitas sebagai berikut :

Ø Mampu berhubungan dengan orang-orang dari kalangan sendiri saja, dan mampu berbagi ide-ide perasaan, dan masalah yang sebenarnya bukan masalahnya.

Ø Menantang klien dalam konseling dengan cara-cara yang bersifat membantu.

Ø Memperlakukan klien dengan cara-cara yang dapat menimbulkan respon yang bermakna.

Ø Keinginan untuk berbagi tanggung jawab secara seimbang dengan klien dalam konseling.

i) Kesabaran

Dalam konseling, konselor dapat membiarkan situasi-situasi berkembang secara alami, tanp memasukan gagasan-gagasan pribadi, perasaan, atau nilai-nilai secara prematur. Konselor yagn sabar memiliki kualitas sebagai berikut :

Ø Memilik toleransi terhadap ambiguitas.

Ø Mampu berdampingan dengan klien dan membiarkanya untuk mengikuti arahnya sendiri meskipun mungkin konselor mengetahui ada jalan yang lebih singkat.

Ø Tidak takut akan pemborosan waktu dalam minatnya terhadap pertumbuhan klien.

Ø Dapat mempertahankan tilikan dan pertanyaan yang akan disampaikan dalam sesi dan digunakan kemudian.

j) Kepekaan (Sensitivity)

Kepekaan mempunyai makna bahwa konselor akan kehalusan dinamika yang timbul dalam diri klien dan konselor sendiri. Konselor yang memiliki kepekaan menunjukan :

Ø Peka terhadap reaksi dirinya sendiri.

Ø Mengetahui bagaimana, dimana, dan berapa lama melkukan penelusuran klien.

Ø Mengajukan pertanyaan dan mengaitkan informasi yang dipandang mengancam oleh klien degan cara-cara yang arif.

Ø Peka terhadap hal-hal yang mudah tersentuh dalam dirinya.

k) Kebesan

Konselor yagn mimiliki kebebasan mampu memberikan pengaruh secara signifikan dalam kehidupan klien, smabil meninggalkan kebebasan klien untuk menolak pengaruh itu. kebeasan konselor nampak dalam kualitas sebagai berikut :

Ø Menempatkan nilai tinggi terhadap kebebasan dalam hidupnya.

Ø Dapat membedakan antara manipulasi dan edukasi dalam konseling.

Ø Memahami perbedaan antara kebebasan yang dangkal dengan yagn sesungguhnya.

Ø Mencoba dan mengahargai kebebasan yang benar dalam hubungan konseling.

l) Kesadaran Holistik atau Utuh

Pendekatan holistik dalam konseling mempunyai makna bahwa konselor menyadari keseluruhan orang (klien) dan tidak mendekatinya dengan meneropong dari satu aspek tertentu saja. Konselor yang memiliki kesadaran holistik yang ditandai dengan kualitas :

Ø Sangat menyadari akan dimensi kepribadian dan kompleksitas keterkaitannya.

Ø Mencari konsultasi secara tepat dan membuat rujukan secara cerdas.

Ø Sangat akrab dan terbuka terhadap berbagai teori tentang prilaku dan bahkan mungkin memiliki teori tersendiri.

2. HAL-HAL YANG HARUS DIEPERHATIKAN OLEH KONSELOR PEMULA

Beberap[a hal yang harus diperhatikan oleh konselor pemula agar menjadi kompetensi antara lain :

1) Kesehatan psiokologis

2) Merugikan klien

3) Tanggung jawab konselor

4) Kepedulian danpenerimaan

5) Kurang pengalaman

6) Kegagalan

7) Kesulitan tersembunyi

3. KEARIFAN SEBAGAI SATU KUALIATAS KEPRIBADIAN KONSELOR

Dalam perkembagan terkini, disamping karakteristik sebgaimana dikemukakan diatas, para pakar mengemukakan bahwa kearifan merupakan satu fundamental kepribadian konselor effektif. Kearifan dapat didefiniskan sebagai satu perangkat ciri-cri kognitif dan affektif tertentu yang secara langsung terkait pada pemilikan dan perkembangan keterampilan dan pemahaman hidup yang diperlukan untuk kehidupan yang baik, pemenuhan, penyesuaianyang effektif, dan tilikan kepada hakekat diri, orang lain, lingkungan, dan interaksi antar pribadi.



No comments: